Kurikulum 2013, siapkah kita?



Kurikulum baru?sudah siapkan anda?hal ini menjadi pertanyaan yang sekarang ini sering muncul. Pemerintah melalui kemendikbud berencana merubah kurikulum yang sekarang dipakai dengan kurikulum 2013, sekarang ini sosialisasi sedang gencar-gencarnya dilaksanakan. Banyak pro dan kontra terkait kurikulum yang baru ini, dapat kita liat untuk di jenjang SD pelajaran IPA dan IPS di kurikulum baru baru mulai diajarkan di kelas V dan VI.Kemudian untuk jenjang SMP meniadakan pelajaran TIK yang akan dilebur menjadi sarana pembelajaran mata pelajaran lain, hal ini menuntut semua guru menguasai TIK untuk pembelajaran, yang jadi masalah sudahkah semua guru sekarang ini memanfaatkan TIK untuk pembelajaran. Kalau kita melihat UKG kemaren dengan sistem komputerisasi banyak guru yang kesulitan jadi kita sudah tau jawabannya. Kemudian untuk jenjang sekolah menengah atas ada wacana bahwa UN akan dilaksanakan pada kelas XI atau kelas 2 jenjang SMA atau SMK hal ini mengharuskan guru lebih kerja keras dalam mempersiapkan UN karena waktu persiapan otomatis lebih pendek berikut rencana kurikulum 2013 bersumber dari http://kurikulum2013.kemdikbud.go.id

Komponen Rancangan  Kurikulum SD
1  Berbasis tematik-integratif sampai kelas VI 
2  Menggunakan kompetensi lulusan untuk merumuskan kompetensi inti pada tiap kelas  
3  Menggunakan pendekatan sains dalam proses pembelajaran [mengamati, menanya, mencoba, mengolah, 
menyajikan, menyimpulkan, mencipta] semua mata pelajaran 
4  Menggunakan IPA dan IPS sebagai materi pembahasan pada semua mata pelajaran  
5 Meminimumkan jumlah mata pelajaran dengan hasil dari 10  dapat dikurangai menjadi 6 melalui pengintegrasian beberapa mata pelajaran:  
-IPA menjadi materi pembahasan pelajaran Bahasa Indonesia , Matematika, dll 
-IPS menjadi materi pembahasan pelajaran PPKn, Bahasa Indonesia, dll 
-Muatan lokal menjadi materi pembahasan Seni Budaya dan Prakarya serta Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 
-Mata pelajaran Pengembangan Diri diintegrasikan ke semua mata pelajaran 
6  Menempatkan IPA dan IPS pada posisi sewajarnya  bagi anak SD yaitu bukan sebagai disiplin ilmu melainkan sebagai sumber kompetensi untuk membentuk sikap ilmuwan dan kepedulian dalam berinteraksi sosial dan dengan alam secara bertanggung jawab. 
7  Perbedaan antara IPA/IPS dipisah atau diintegrasikan hanyalah pada apakah buku teksnya terpisah atau jadi satu. Tetapi bila dipisah dapat berakibat beratnya beban guru, kesulitan bagi bahasa Indonesia untuk mencari materi pembahasan yang kontekstual, berjalan sendiri melampaui kemampuan berbahasa peserta didiknya seperti yang terjadi saat ini, dll  
8  Menambah 4 jam pelajaran per minggu akibat perubahan proses pembelajaran dan penilaian



Komponen Rancangan Kurikulum SMP
1  Sama dengan SD, akan disusun berdasarkan kompetensi yang harus dimiliki peserta didik SMP dalam ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuan 
2  Menggunakan mata pelajaran sebagai sumber kompetensi dan substansi pelajaran
3  Menggunakan pendekatan sains dalam proses pembelajaran [mengamati, menanya, menalar, mencoba, mengolah, menyajikan, menyimpulkan, mencipta] semua mata pelajaran 
5  Meminimumkan jumlah mata pelajaran dengan hasil dari 12  dapat dikurangai menjadi 10 melalui pengintegrasian beberapa mata pelajaran:  
-TIK menjadi sarana pembelajaran pada semua mata pelajaran, tidak berdiri sendiri
-Muatan lokal menjadi materi pembahasan Seni Budaya dan Prakarya
-Mata pelajaran Pengembangan Diri diintegrasikan ke semua mata pelajaran
6  IPA dan IPS dikembangkan sebagai mata pelajaran integrative science dan integrative social studies, bukan sebagai pendidikan disiplin ilmu. Keduanya sebagai pendidikan berorientasi aplikatif, pengembangan kemampuan berpikir, kemampuan belajar, rasa ingin tahu, dan pembangunan sikap peduli dan bertanggung jawab terhadap lingkungan sosial dan alam. 
7  Bahasa Inggris diajarkan untuk membentuk keterampilan berbahasa  
8  Menambah 6 jam pelajaran per minggu sebagai akibat dari perubahan pendekatan proses pembelajaran dan proses penilaian



Komponen Rancangan Kurikulum SMA

1  Apakah masih perlu penjurusan di SMA mengingat:
- Sudah tidak ada lagi negara yang menganut sistem penjurusan di SMA
- Kesulitan dalam penyetaraan ijazah
- Dapat melanjutkan ke semua jurusan di perguruan tinggi
2  Tanpa penjurusan akan menyebabkan mata pelajaran menjadi terlalu banyak seperti  pada SMA Kelas X saat ini, sehingga diperlukan mata pelajaran pilihan dan mata  pelajaran wajib 
3  Perlunya memberi kesempatan bagi mereka yang memiliki kecerdasan diatas rata-rata untuk menyelesaikan lebih cepat atau belajar lebih banyak melalui mata  pelajaran pilihan 
5  Perlunya ujian nasional yang lebih fleksibel [dapat diambil di kelas XI]
6  Perlunya integrasi vertikal dengan perguruan tinggi
7  Perlunya memperkuat pelajaran bahasa Indonesia, termasuk sastra, terutama  menulis dan membaca dengan cepat dan paham 
8  Perlunya meningkatkan tingkat abstraksi mata pelajaran
9  Perlunya membentuk kultur sekolah yang kondusif




Jadi siap atau tidak siap kita harus siap, semoga dengan kurikulum yang baru pendidikan di negeri kita akan lebih baik dari sekarang. Intinya semua pihak harus kembali belajar yang guru juga harus banyak belajar dan kreatif, yang siswa juga banyak belajar dan kreatif, dan masyarakatpun juga perlu berperan dalam memberi pendidikan bangsa khususnya yang terkait dengan moral dan soasial.

Salam Berbagi Ilmu
berbagi untuk kebaikan



Post a Comment

4 Comments

  1. Mantep tenan sedulurku siji iki, semangat lek! :D

    ReplyDelete
  2. mas Yoga : berkat bimbingan komandan Yoga Hanggara :W

    ReplyDelete
  3. Lama gak blogwalking...Nice post. Kebetulan sy calon guru. Suka baca postingan ini. Thanks.
    Kunjungan balik sobat ke blog ane di: wahid-biyobe.blogspot.com

    ReplyDelete